HIMPUHNEWS – Diperkirakan cuaca akan lebih ekstrim menerjang Arab Saudi, tepatnya di Arafah saat pelaksanaan puncak haji. Oleh karena itu, Pemerintah Arab Saudi melalui Kementerian Haji dan Umrah melarang jemaah keluar tenda jika tidak ada kebutuhan mendesak, hal itu untuk menghindari serangan heatstroke.
Imbauan tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Menteri Agama Hilman Latief untuk jemaah haji asal Indonesia. Himlan meminta jemaah agar lebih baik mengisi waktu dengan berdoa, berzikir atau, membaca Alquran di dalam tenda.
“Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi berpesan saat puncak haji nanti panasnya masih tinggi, dan bahkan lebih tinggi daripada hari ini. Karena itu jemaah diminta tidak keluar dari tenda tanpa ada kebutuhan khusus,” kata Hilman kepada tim Media Center Haji (MCH) saat memantau fasilitas di Arafah dan Mina, Senin (26/5/2025).
Dirjen PHU itu menyampaikan agar supaya jemaah haji Indonesia terhindar dari serangan berbahaya yang dapat diakibatkan oleh cuaca ekstrim yang diperkirakan akan tembus 50 derajat celcius.
“Karena memang kita harapkan jemaah bisa terhindar dari heatstroke, serangan panas, itu berbahaya,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu dia juga menjelaskan bahwa, saat wukuf di Arafah, berbagai fasilitas akan diterima oleh jemaah Indonesia. Seluruh tenda yang akan ditempati jemaah disediakan fasilitas seperti kasur, bantal, selimut dan AC atau pendingin ruangan.
Sumber : himpuh.or.id