HIMPUHNEWS – Di tengah momentum puncak haji datang satu peringatan penting dari anggota Tim Pengawas Haji DPR (Timwas Haji) Selly Andriany Gantina, bahwa: ujian sebenarnya justru datang setelah momen puncak haji itu berlalu.
Dia menyoroti fase pasca-puncak haji sebagai titik rawan yang kerap terabaikan karena semua hanya sibuk tertuju pada momen Arafah, Muzdalifah dan Mina. Dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat (6/6/2025), Selly mengingatkan bahwa kelelahan fisik, disorientasi, dan tekanan psikologis justru biasanya meningkat setelah puncak ibadah haji usai.
“Banyak dari mereka mengalami gangguan psikis karena terpisah dari pendampingnya atau pasangan. Ini sangat rentan, apalagi bagi lansia dan disabilitas,” kata Selly.
Dia menekankan tanpa antisipasi matang, potensi risiko yang muncul bisa jauh lebih besar. “Tidak hanya saat puncak haji, tetapi justru pascapuncaknya harus diantisipasi seperti apa. Jika tidak, akan berdampak luas bukan hanya pada lansia dan disabilitas, melainkan juga pada jemaah lain yang ikut membantu mereka,” ujarnya.
Selly juga menyingkap fakta yang biasa terjadi dan mengkhawatirkan kalau harus terulang: adanya sejumlah anggota jemaah yang bahkan harus diturunkan di tengah perjalanan.
“Ini yang menyebabkan banyak masalah, bahkan ada sejumlah anggota jemaah yang diturunkan di tengah jalan. Ini sangat mengkhawatirkan,” tegasnya.
Sumber : himpuh.or.id