Operasional Haji di Makkah Tuntas, Jemaah RI Kini Terkonsentrasi di Madinah

1751474485.jpg

HIMPUHNEWS – Operasional penyelenggaraan haji 1446 H di Makkah resmi berakhir. Penutupan ini ditandai dengan pelepasan jemaah kelompok terbang (kloter) terakhir menuju Madinah, yakni KJT 28 asal Jawa Barat.

“Alhamdulillah, hari ini tanggal 2 Juli pukul 16.00 waktu Arab Saudi kami melepas kloter terakhir dari Makkah menuju Madinah, yaitu kloter KJT 28, terdiri dari 402 jamaah yang berasal dari Majalengka, Bandung dan sekitarnya. Jadi ini adalah kloter yang terakhir bergerak dari Makkah,” ujar Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis M. Hanafi, saat pelepasan jemaah di Hotel Burj Alwahda Almutamayiz, Makkah.

Dengan berangkatnya kloter terakhir ini, seluruh layanan haji di Makkah resmi dihentikan. “Pelepasan jemaah kloter KJT 28 menandai akhir operasional haji Daerah Kerja Makkah,” tambah Muchlis.

Fokus Layanan Beralih ke Madinah

Muchlis menyampaikan bahwa saat ini sekitar 25 persen jemaah haji Indonesia masih berada di Arab Saudi, terutama di Madinah. Seluruh jemaah dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada 11 Juli 2025.

“Ini menandai berakhirnya operasional haji di Arab Saudi,” katanya.

“Semoga jemaah kita dapat menyelesaikan prosesi ibadah haji mereka dengan berziarah di Makam Nabi dengan baik dan selanjutnya kembali ke Tanah Air dengan selamat dengan membawa predikat haji mabrur,” harap Muchlis.

Dengan berakhirnya aktivitas di Makkah, seluruh layanan yang sempat beroperasi turut dihentikan. Mulai dari layanan bus shalawat, katering, hingga layanan kesehatan di sektor maupun di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

Selama sekitar 32 hari di Makkah, PPIH Arab Saudi menyediakan berbagai layanan untuk menunjang pelaksanaan ibadah haji.

Layanan Transportasi

Tercatat sejak 10 Mei hingga 2 Juli 2025, sebanyak 5.250 bus antar kota perhajian dikerahkan untuk melayani jemaah dari Madinah-Makkah dan Jeddah-Makkah.

“Selain itu, 12.193 bus shalawat setia mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram (pergi pulang) selama di Makkah disiapkan untuk melayani 143.365 jemaah dengan pergerakan reguler dari Makkah – Arafah – Muzdalifah (turun) – Mina – Makkah, dan 59.241 jemaah dengan pergerakan murur dari Makkah – Arafah – Muzdalifah (tidak turun) – Mina – Makkah. Ada 20 bus yang melayani jemaah safari wukuf,” jelas Muchlis.

Layanan Akomodasi

Sebanyak 206 hotel disiapkan di empat wilayah berbeda:

  • Syisyah: 80 hotel (69.405 jemaah)

  • Raudhah: 40 hotel (37.636 jemaah)

  • Jarwal: 32 hotel (37.650 jemaah)

  • Misfalah: 54 hotel (63.512 jemaah)

“Jarak akomodasi atau hotel paling jauh 4.500 meter dari Masjidil Haram dengan masa tinggal jemaah haji berada di Makkah 32 hari,” ungkap Muchlis.

Layanan Ibadah

Mayoritas jemaah Indonesia tahun ini melaksanakan haji tamattu’, yakni sebanyak 99,29%. Sisanya, 0,66% menunaikan haji ifrad dan 0,04% haji qiran.

Sebanyak 10.141 jemaah melaksanakan Tarwiyah, 34 jemaah ikut safari wukuf KKHI, dan 495 jemaah lansia serta disabilitas juga mendapatkan layanan safari wukuf khusus.

Untuk penyelesaian ibadah di Mina, 77,7% jemaah mengambil nafar awal dan 22,3% memilih nafar tsani. Sebanyak 334 jemaah dibadalhajikan, terdiri dari 159 karena wafat dan 175 karena sakit.

“Sebanyak 8.393 jemaah dan petugas haji membayar dam/hadyu melalui Baznas. Sisanya membayar dam melalui Adahi, KBIHU, mukimin, dan melakukan pembayaran dam secara mandiri,” jelas Muchlis.

Layanan Konsumsi

PPIH Arab Saudi juga mendistribusikan lebih dari 14,3 juta boks makanan sejak 10 Mei hingga 2 Juli 2025. Layanan ini menjangkau 525 kloter jemaah haji Indonesia.

Jumlah tersebut belum termasuk layanan konsumsi tambahan pada 7, 8, 13, 14, dan 15 Zulhijjah yang disediakan dalam bentuk makanan siap saji (RTE) dan freshmeal.

Sumber : himpuh.or.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top